Pembuatan Betadine Cair Sebagai Agen Penyembuhan Luka Sayat Pada Mencit Dari Ekstrak Tanaman Liar Daun Kopasanda (Chromolaena odorata L)

Authors

  • Elisa Putri Universitas Sains Cut Nyak Dhien
  • Dedi Irawan Universitas Sains Cut Nyak Dhien
  • Marlina Universitas Sains Cut Nyak Dhien
  • Hamidah Hanim Universitas Sains Cut Nyak Dhien

Keywords:

Antiseptik, Daun Kopasanda, Luka Sayat

Abstract

Tanaman kopasanda (Chromoaena odorata L.) merupakan tanaman liar yang digunakan secara turun temurun oleh masyarakat sebagai obat untuk mengatasi luka bakar maupun luka sayat. Tanaman kopasanda mengandung metabolit sekunder flavonoid, tanin, kuinon dan alkaloid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun kopasanda terhadap proses penyembuhan luka sayat pada mencit dan berapa lama proses penyembuhan luka. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih sebanyak 25 ekor. Sampel dibagi secara acak yaitu 5 perlakuan dan 5 kali pengulangan, masing-masing 5 ekor mencit dengan pemberian kontrol positif, 5 ekor mencit kontrol negatif, 5 ekor mencit kelompok F1 konsentrasi 5%, 5 ekor mencit kelompok FII konsentrasi 10%, dan 5 ekor mencit kelompok FIII konsentrasi 15%. Pemberian antiseptik ekstrak kopasanda dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan malam sebanyak 3 tetes. Dari hasil uji one way ANOVA sediaan antiseptik menunjukkan bahwa ada pengaruh konsentrasi ekstrak etanol daun kopasanda terhadap luka menutup, luka mengering, dan luka sembuh total. Sedangkan untuk darah berhenti tidak menunjukkan perbedaan rata-rata. Ekstrak etanol daun kopasanda dengan konsentrasi 15% (FIII) merupakan antiseptik yang paling optimal dalam proses penyembuhan luka sayat pada mencit.

Downloads

Published

10-08-2024